BOJONEGORO. Netpitu.con – Menjelang Hari Raya Idul Adha, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro melakukan pemantauan kesehatan kondisi hewan qurban yang mulai ramai dijual diwilayah Bojonegoro. Senin (20/8), sebanyak 11 personil di jajaran Dinas Peternakan dan Perikanan melakukan pemantauan.
Tim yang dipimpin oleh Edy melakukan pemantauan di penjual hewan qurban di jl MH Thamrin tepatnya didepan polres Bojonegoro. Edy menyampaikan dari pemeriksaan di tempat ini kondisi hewan relatif aman, memang ditemukan beberapa hewan ternak yang belum poel dan satu sakit mata. Yang belum poel di berikan tanda dan agar penjual tidak menjual karena tidak memenuhi syarat dan hukumnya. Dijelaskan bahwa dalam pemantauan hewan qurban harus memperhatikan P3KD yakni tidak pincang, tidak penyakitan, tidak sakit mata ( tidak picek ), tidak kurus dan sudah dewasa.
Suyono salah satu pedagang kambing dari Ledokkulon ketika ditemui humas menjelaskan bahwa untuk tahun ini relatif sepi dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Suyono, sejak kamis lalu baru 18 ekor kambing yang terjual dengan harga bervariasi yakni mulai 2 juta sampai 5 juta. Lesunya penjualan kambing ini karena beberapa hal antara lain harga kambing yang relatif mahal serta dampak ekonomi.
Sementara itu Dian peternak sapi diwilayah Ledokwetan menuturkan bahwa dari 14 sapi yang dimilikinya semua sudah terjual, yang terberat dengan bobot 572 kilogram dengan harga jual mencapai 20 juta 500 ribu rupiah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro,. Ardiyono Purwiyanto menjelaskan bahwa pihaknya sudah sejak 2 Minggu lalu melakukan pemantauan hewan ternak yang mulai marak dijual diwilayah Bojonegoro. Untuk tim yang langsung turun ada 11 dokter hewan dan petugas Peternakan. Selain itu seluruh mantri dan petugas yang diwilayah Kecamatan juga diintensifkan untuk melakukan pendataan.
Di jelaskan beberapa waktu lalu pihaknya juga memberikan pelatihan kepada petugas dan takmir Masjid yang akan menjadi panitia qurban. Serta dihimbau agar sapi betina yang produktif agar tidak dikurbankan hal ini untuk menjaga populasi ternak diwilayah Bojonegoro. Ditambahkan kondisi hewan ternak Bojonegoro relatif aman dari penyakit antrak maupun kuku dan mulut. Namun untuk antiseptik pihaknya akan mengintensifkan pos pemantau hewan disetiap titik utamanya yang berada di perbatasan.
(dan)