Memaknai Hijrah

Oleh : Kang Joko.

Hijrah tidak sekedar pindah tempat atau migrasi dari tempat yang satu ke tempat yang lain.

Ada beberapa peristiwa besar sejarah hijrah Rasulullah Saw 1439 tahun yang lalu menurut kalender islam atau sekitar tahun 622 Masehi di bulan September.

Bermula peristiwa Isro’ Mi’raj yang dikenal dengan perintah mendirikan sholat , Rasulullah Saw sudah mulai terang-terangan mendakwahkan Risalah Allah Swt.  Namun kaum musyrikin seluruh kota mekkah seolah tambah ganas memusuhi Rasulullah Saw dan segala cara dilakukan dengan membabi buta sampai niat jahat membunuh Rasulullah Saw.  Memang sulit sekali berdakwah di kota Mekkah sejak awal. Tetapi Allah Swt tidak langsung begitu saja memerintahkan Rasulullah SAW untuk berhijrah.  Segala cara dakwah sudah ditempuh namun rasanya pintu hati kaum Musyrikin Mekkah begitu rapat, barulah Allah SWT perintahkan untuk berhijrah.

Hijrah diwajibkan bagi laki-laki maupun perempuan, kaya miskin, kuat dan yang lemah ataupun dari kalangan merdeka atau budak hamba sahaya. Semuanya wajib hijrah.

Perintah Allah SWT terhadap Rasulullah SAW untuk berhijrah ada beberapa hal yang bisa dicermati, antara lain :

1. Kota Mekkah saat itu pintu dakwah sudah tertutup, oleh karenanya Umat Islam berhijrah secara menyeluruh.

2. Memutuskan Kota Madinah sebagai tempat tujuan bukan yang lain meskipun pernah 2(dua) kali migrasi ke negeri Habasyah untuk penyelamatan dari  pengejaran kaum Musyrikin. Allah SWT menghendaki Madinah sebagai tempat hijrah Rasulullah SAW bersama para umatnya. Sebagai alasan yang kuat karena budaya masyarakat Madinah tidak jauh beda dengan Mekkah sehingga mudah untuk beradaptasi. Jaminan keamananpun jauh lebih besar dari pada di Habasyah.

3. Allah SWT menghendaki tempat yang sama untuk berhijrah. Dengan tempat yang sama maka keselamatan lebih terpelihara, terjaga kebersamaan dan kekeluargaan serta mudah beradaptasi.

Semua umat Islam di Mekkah diperintahkan menuju daerah yang satu tempat, bukan terpencar-pencar sesuai dengan yang diinginkan.

Tahun baru 1439 H ini bagi kita adalah memberi semangat untuk saling menyamakan persepsi. Lebih baik bersinergi paralel ketimbang kontraversial.

Ajakan untuk berhijrah ke masa yang lebih baik perlu ada kebersamaan kekompakan dan satu tempat pilihan yang memang dianggap lebih baik mumpuni dan bermanfaat bagi umat yang lebih banyak.

Pilihan-pilihan itu juga bisa dimaknai sebagai harapan termasuk pandangan politik pada orang yang tepat dan partai politik yang tepat.

Semoga Allah SWT merahmati usaha kita bersama untuk berhijrah dari yang tidak sanggup menjadi kesanggupan paring manfaat untuk sesama.

Selamat Tahun Baru 1 Muharam 1439 H.

 

Blora, Kamis 21 September 2017

Salam Kang Joko