BOJONEGORO. Netpitu.com-Jelang kedatangan Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Desa Gedungarum, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, di sepanjnang jalan telah terpampang Spanduk yang bertuliskan “Pak Presiden Tolak Impor beras karena merugikan Petani”, “Pak Menteri tolak beras impor”.
Menurut salah satu Kelompok Tani Desa Temu Kecamatan Kanor, Kastubi, petani menolak kebijakan Pemerintah yang akan mengimpor beras untuk menekan tinggi harga beras di pasaran.
Karena dengan adanya impor beras akan berakibat pada re0ndahnya harga jual gabah petani yang akhir Januari – Februari ini akan menikmati masa panen padinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekarang saja dari hasil panen padi yang terjadi di Desa Sumbang Timun, Kec. Trucuk, harga gabah kering sawah laku terjual dengan harga Rp.5.000,- hingga Rp. 5.500,- per Kilogram.
Selain merugikan petani, impor beras hanya akan menguntungkan pemidal besar karena mereka akan membeli gabah hasil panen petani dengan harga murah lalu ditimbunnya sebagai stock gabah, untuk digiling saat harga beras mulai naik.
(dan)