BOJONEGORO Netpitu.com – Ditengah merebaknya Coronavirus atau Covid-19 di hampir seluruh belahan negara di dunia, termasuk Indonesia. Membuat pemerintah mengeluar berbagai kebijakan untuk mencegah penyebaran corona virus disease ke banyak orang. Mulai dari menetapkan status Kejadian Luar Biasa hingga kebijakan menutup akses masuk orang ke dalam daerah.
Di Bojonegoro, perang melawan Covid-19 juga dilakukan dengan mulai membersihkan area fasilitas umum yang digunakan publik dan scanner bodythermo dan pemantauan orang yang patut dicurigai berpotensi terjangkit corona.
Namun, sesibuk apapun pemerintah menghindarkan warganya dari penularan dan penyebaran virus yang belum ditemukan vaksinnya ini, pelayanan pemerintah terhadap masyarakat harus tetap terjamin dan terlayani. Terutama setelah adanya himbauan dari pemerintah pusat untuk bekerja dari dalam rumah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kesadaran inilah, yang membuat Pemeribtah Desa Kapas, Kecamatan Kapas, Bojonegoro, mengambil langkah membagi petugas pelayanan dan perangkat untuk tetap bisa melayani masyarakat.
Untuk menjamin tetap terlayaninya warga, kepala desa Kapas, Adi Saiful Alim, menerapkan pelayanan publik tanpa henti dengan mengatur kehadiran bergilir bagi perangkat desa yang bertugas di Kantor Desa Kapas.
Dikatakan Adi Saiful Alim, dalam seminggu ini Pemdes Kapas telah menerapkan sift kerja pelayanan malam hari di kantor balai Desa.
“Tiap hari Perangkat Desa yang masuk kerja ada 4 Perangkat Desa. Untuk Perangkat Desa yang masuk harus tetap memberikan untuk masyarakat dengan baik”, terang Kades Kapas Kecamatan Kapas diruang kerjanya, Minggu (22/03/2020).
Dikatakan pula oleh Kades Kapas, selain memberlakukan sift masuk kerja pada Perangkat Desa, Pemdes juga memberikan sosialisasi tentang Coronavirus atau Covid-19 kepada masyarakat Desa Kapas.
“Minggu pagi, Pihak Pemdes juga berkeliling dari RT ke RT untuk memberikan sosialisasi kepala masyarakat tentang cara cara mencegah Coronavirus atau Covid-19”, pungkas Adi Saiful Alim.
(pur)