BOJONEGORO. Netpitu.com – Sekitar 10 ribu santri tumpah ruah di alon-alon Kota Bojonegoro. Mereka datang dari berbagai penjuru wilayah di Bojonegoro untuk melakukan apel besar peringatan hari Santri Nasional yang jatuh pada hari ini 22 Oktober 2018 dengan Tema ” Bersama Santri Damailah Negeri ” .
Kesenyapan pagi di aloon-aloon Bojonegoro seketika itu pecah, tatkala sepuluh ribu santri berbarengan menyanyikan mars Syubbanul Wathon atau lebih dikenal dengan Yallal Wathon.
Mendengar akunan Yallal Wathon, kontan membuat buki kuduk merinding, alirah darahpun bergolak, menyemangati jiwa patriotisme kaum santri dalam membela tanah air, Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Siapa datang mengancamu kan binasa di bawah dulimu”, demikian salah satu syair dalam mars Syubbanul Wathon, yang dikumandangkan sepuluh ribu santri itu.
Berikut ini syair lengkap mars Syubbanul Wathon.
“Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon
Hubbul Wathon minal Iman
Wala Takun minal Hirman
Inhadlu Alal Wathon
Indonesia Biladi
Anta ‘Unwanul Fakhoma
Kullu May Ya’tika Yauma
Thomihay Yalqo Himama
Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku
Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku
Indonesia Negeriku
Engkau Panji Martabatku
Siapa Datang Mengancammu
Kan Binasa di bawah durimu”
BupatiBojonegoro, Hj Ana Muawanah, yang berdiri sebagai inspektur upacara hari santri mengatakan issu perdamaian sengaja diangkat sebagai respon atas kondisi bangsa Indonesia yang saat ini sedang menghadapi berbagai persoalan. Seperti maraknya hoaks, ujaran kebencian, polarisasi simpatisan politik, propaganda kekerasan, hingga terorisme.
Hari Santri merupakan momentum untuk mempertegas peran santri sebagai pionir perdamaian yang berorientasi pada spirit moderasi Islam di Indonesia.
“Marilah kita tebarkan kedamaian, kapanpun, dimanapun, kepada siapapun,” ujar Bupati Hj. Anna Muawanah.
Pada peringatan hari Santri 2018 ini mengusung tema Bersama Santri Damailah Negeri. Mengajak pada seluruh komponen masyarakat untuk selalu mengedepankan musyawarah dan perdamaian dalam membangun negeri. Bukannya saling hujat, menyebar kebencian dan fitnah.
Presiden Jokowi pada apel santri nusantara di Solo, Sabtu (20/10) mangarakan bahwa penetapan Hari Santri merupakan bentuk penghormatan, penghargaan, dan rasa terima kasih negara kepada para kiai, kepada para alim ulama, kepada para santri, dan kepada seluruh komponen bangsa yang mengikuti teladan para kiai dan para alim ulama.
“Sejarah mencatat peran besar para ulama, para kiai, para santri dalam masa perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia, dalam menjaga NKRI, dalam menjaga Bhinneka Tunggal Ika dan selalu memandu ke jalan kebaikan, ke jalan kebenaran, ke jalan kemajuan,” kata Presiden.
Apel besar hari santri nasional ini dihadiri ulama, kiai, juga turut hadir Wakil Bupati, Budi Irawanto, Dandim 0813, Letko Arh Redinal Dewanto, ,Kapolres Bojonegoro, AKBP. Ari Fadly, dan juga jajaran Forpimda Pemkab Bojonegoro.
(dan)