BOJONEGORO. Netpitu. com – Sendiri sebatang kara, seorang nenek berusia 80 yang biasa dipanggil mbah Saenah ini tinggal di Desa Ngrowo, Kelurahan Ngrowo, Rt 20 Rw 02 Kecamatan kota Bojonegoro.
Diusia renta mbah Saenah yang hidup sendiri di rumahnya tidak memiliki mata pencahrian. Untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-harinya mbah Saenah bergantung pada bantuan tetangga ataupun kepedulian orang lain.
Kendati dikenal sebagai warga fakir miskin namun mbah Saenah tidak pernah mendapatkan bantuan dari program bantuan sosial pemerintah. Baiki Bansos dari pemerintah pusat, pemerintah daerah bahkan Bansos dari pemerintah desa pun tidak pernah dapat bagian.
Saat netpitu.com berkunjung ke rumah mbah Saenah, terlihat kondisinya sangat memprihatinkan. Kepada netpitu.com mbah Saenah mengatakan selama ini dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah. Padahal pihak RT sudah berkali-kali berusaha mendaftar mbah Saenah sebagai warga yang layak menerima bantuan. Tetapi tidak disetujui dengan alasan karena tidak ada ahli warisnya.
Dan selama ini menurut mbah Saenah dirinya hanya mendapat bantuan dari Pak Fauzi Polres Bojonegoro dan dari Pak Agus anggota Brimob. Untuk makan sehari-hari kalau ada uang ya beli kalau tidak ada ya mengandalkan pemberian dari tetangga.
Lebih lanjut ungkap Mbah Saenah, dulu rumahnya hampir roboh, atau bisa juga dikatakan sudah roboh separo. Tapi tidak juga mendapatkan perbaikan bantuan dari Desa atau pemerintah.
“Dan saat itu ada salah satu petugas Puskesmas Kota yang datang kesini memeriksa kesehatan saya, mengetahui keadaan rumah seperti itu akhirnya pihak pegawai puskesmas kota bergotong royong membangun rumah saya,” ucap mbah Saenah.
Memang ironis, jika Bojonegoto selalu disebut-sebut Kabupaten kaya hasil minyak itu nyatanya rakyatnya masih menderita karena kemiskinan. Lebih disayangkan lagi, pemerintah hanya bisa melihat tanpa berbuat apa-apa.
(put)