BOJONEGORO. Netpitu.com – DR. Hj. Anna Muawanah dan Drs. Budi Irawanto, M.Pd, resmi menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro, pasca pelantikannya di gedung Grahadi, Surabaya, Senin (24/9), oleh Gubernur Jawa timur, Soekarwo.
Dengan demikian, DR. Hj. Anna Mu’awanah, SE, MH, wanita kelahiran Tuban, 3 Februari 1968 ini merupakan perempuan pertama yang menjadi Bupati Bojonegoro.
Hmmm, Anna Muawanah telah membuyarkan mitos yang selama ini dipercayai oleh sebagian masyarakat Bojonegoro, bahwa pemimpin (Bupati,red) Bojonegoro harus laki-laki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun faktanya, dalam pentas demokrasi pemilihan umum kepala daerah (Pikada) Juni 2018 lalu, mayoritas warga Bojonegoro memilih Anna Muawanah sebagai Bupati pilihan rakyat.
Meski lahir dan lebih dikenal sebagai warga Tuban, Anna Muawanah sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Bojonegoro. Lantaran wanita pengurus PB Muslimat ini sudah bertahun-tahun melakukan rutinitasnya terjun ke rumah-rumah warga Bojonegoro.
Hal ini terkait keberadaannya sebagai anggaota DPR RI dari fraksi PKB. Wanita berbintang Aqurius ini sejak remaja sudah terjun ke dunia bisnis, bahkan Pendidikan S2 dia tempuh di Universitas Trisakti jurusan hukum bisnis.
Anna sangat dikenal dekat dengan petani, ia rutin menyapa petani melalui program-program pemerintah yang bertujuan mengangkat derajat kesejahteraan petani.
PUAP, salah satu program permodalan petani yang dikucurkan melalui Gapoktan (Gabungan kelompok tani) nyatanya telah dinikmati oleh 100 Gapoktan se- Kabupaten Bojonegoro, dengan perolehan modal pertanian sebesar Rp. 100 juta setiap Gapoktan.
Jika sekarang ini, wanita pengagum Gus Dur ini juga berjanji mensejahterakan masyarakat petani melalui program KPM (Kartu Petani Mandiri) tentunya ia telah memiliki format yang tepat bagaimana cara mengangkat derajat sosial ekonomi masyarakat petani.
Sebagai perempuan yang lahir di Desa pelosok di Tuban, dengan kondisi tanah pertanian yang tandus. Anna, Bupati Bojonegoro sekarang ini, melihat beban penderitaan yang dipikul wanita di kampung- kampung cukup berat.
Diapun merasa terpanggil untuk menolong kaum perempuan tidak hanya dengan memberi pekerjaan. Namun menurutnya, butuh langkah yang lebih besar yaitu advokasi kebijakan untuk mengentaskan kaum perempuan dari jeratan kemiskinan struktural yang menimpa mereka.
Bersyukurlah kita warga Bojonegoro yang kini memiliki seorang pemimpin, kepala daerah, seorang ibu, yang mempunyai pethatian dan kepedulian besar terhadap nasib warga miskin. Yang memiliki kepedulian untuk mensejahterakan sosial ekonomi warga.
Kepekaannya terhadap dunia bisnis tentunya tak disia-siakan wanita yang pernah menjadi pengurus Kadin pusat ini. Terutama dalam mengeksekusi program-program pemberdayaan masyarakat.
Seperti diharapkan oleh kaum ibu-ibu yang kehadiran Anna Muawanah dan Budi Irawanto, sebagai bupati dan wakil bupati Bojonegoro, bisa memberikan nafas segar, dan perubahan besar bagi pembangunan Bojonegoro di segala bidang.
Terutama di bidang perekonomian, infrastruktur dan pendidikan.
“Jangan ada lagi pungutan maupun sumbangan yang diminta pihak sekolah. Penuhi kebutuhan mereka ( sekolah ) dari APBD, jangan rakyat terus yang dimintai sumbangan,” ujar Nur Syamsiyah, warga Desa Sukorejo, Bojonegoro, Senin (24/9).
(red)