JAKARTA. Netpitu.com – Litbang Kompas kembali merilis hasil survey Capres – Cawapres pada Pilpres 2019. Survey dilaksanakan pada 24 September hingga 5 Oktober 2019.
Survei dilakukan terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi. Dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,8 persen.ktober 2018.
Hasilnya elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin mencapai 52,6 persen. Sedangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno mendapat 32,7 persen.
Sedangkan yang belum menentukan pilihan atau merahasiakan pilihannya sebesar 14,7 persen.
“Seandainya 14,7 persen responden ini merapat kepada Prabowo-Sandi, dalam hitungan sederhana, peluang Jokowi- Ma’ruf masih sedikit lebih lebar,” kata Bambang Setiawan dari Litbang Kompas.
Namun, dengan memperhitungkan aspek margin of error (MOE), kata Bambang, peluang ini bisa jadi masih di titik kritis.
Pasalnya, dengan MOE sebesar 2,8 persen, rentang perolehan Jokowi-Ma’ruf saat ini berada di kisaran 49,8-55,4 persen. Terlebih ada pemilih yang berpotensi menggeser arah dukungannya.
Ada 30,7 persen pemilih Jokowi-Ma’ruf yang masih berpeluang mengubah dukungannya hingga pemilu nanti.
“Sementara kemungkinan serupa pada pasangan Prabowo-Sandi sebesar 34,2 persen,” kata Bambang.
Dengan adanya pemilih ragu pada kedua belah pihak dan mereka yang hingga kini belum menentukan pilihan, total massa mengambang dapat mencapai 46,8 persen.
Ini yang membuat hasil akhir pertarungan ini masih sulit dipastikan.
Bambang menambahkan, indikasi lain juga menunjukkan, masih cukup ruang bagi kedua kubu untuk memikat mereka yang kini berada di zona ambigu.
Terdapat 31,7 persen responden yang tidak memosisikan diri untuk menegasikan atau menolak salah satu pasangan calon.
Kelompok ini bisa menjadi peluang bagi kedua belah pihak untuk menarik simpati.
Sedikit peluang juga dapat terbaca pada tingkat resistensi yang lebih tegas. Pemilih Jokowi-Ma’ruf yang memastikan diri untuk tidak akan memilih Prabowo-Sandi sebesar 82,2 persen.
Sebaliknya, pemilih Prabowo-Sandi yang memastikan tidak akan memilih Jokowi-Ma’ruf sebanyak 79,3 persen.
Hal ini menunjukkan sikap fanatisme yang sudah cenderung tinggi pada tiap konstituen. Namun, ruang untuk mengubah elektabilitas juga masih tetap ada.
(ams/kom)