BOJONEGORO Netpitu.com – Wah, ada tempat kuliner asyik dan unik di Bojonegoro, namanya Pasar ” Ngat “. Kata “Ngat” berasal dari penyebutan hari Ahad ini bersumber dari penamaan hari penanggalan Hijriyah atau Minggu dalam penanggalan masehi.
Sudah menjadi kebiasaan orang Jawa, saat menyebutkan kata Ahad, disingkat menjadi “Ngat”.
Pasar “Ngat” selalu mulai dibuka jam 07.00 pagi dan jangan heran jika sebelum jam 07.00 Wib, sudah banyak pengunjung yang mulai mengantri di lokasi pasar. Sudah menjadi kebiasaan, seluruh aktivitas transaksi perdagangan kuliner di pasar “Ngat” akan ditutup pada pukul 12.00 Wib siang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski terbilang baru di Bojonegoro, Pasar “Ngat” selalu dipadati oleh wisatawan baik yang berasal dari Bojonegoro maupun dari daerah lain seperti Tuban dan Lamongan. Hari ini hampir 300 pengunjung yang hadir di lokasi wisata ini.
Ada yang sudah beberapa kali berkunjung maupun ada yang baru pertama mengunjungi, mereka berkunjung dengan alasan pingin tahu dan ada yang dapat informasi dari orang lain. Belum sampai satu bulan dibuka, Pasar Ngat sudah banyak dikenal oleh penikmat wisata maupun kuliner.
Pasar Ngat adalah pasar wisata yang menyediakan aneka jenis kuliner khas ndeso dengan penyajian suasana tempo dulu. Aktifitas pembeli atau pengunjung yang akan menikmati jajanan atau kuliner, harus menukar uang dengan koin untuk membeli makanan, koin inilah yang digunakan bertransaksi.
“Sehingga keunikan inilah yang menjadi pembeda obyek wisata Pasar Ngat dengan destinasi wisata lain di Bojonegoro”, ujar Wahyu Setiawan selaku Ketua Masyarakat Pariwisata Indonesia.
Ketua Masyarakat Pariwisata Bojonegoro mengatakan, Pasar Ngat ini sudah sangat layak untuk dikunjungi bagi wisatawan, karena disamping unik dalam penyajian, konsep yang ditawarkan bernuansa tempo dulu sangat terasa, seperti pedagang maupun pengelola menggunakan busana tempo dulu.
“Rencananya saya akan mendatangkan wisatawan dari dari Negara Lithuania untuk berkunjung ke Desa Mojodeso Kecamatan Kapas awal bulan Maret mendatang. Kalau wisatawan Manca Negara saja datang, kenapa warga Bojonegoro tidak pingin ke Desa Mojodeso”, terang Wahyu Setiawan.
Masih menurut Wahyu Setiawan, Saya yakin dan optimis geliat pariwisata Bojonegoro akan bisa menjadi berkembang, terbukti wisatawan dari Eropa saja tertarik ingin datang ke Pasar Ngat yang berada di Desa Mojodeso.
Terpisah, Kepala Desa Mojodeso mengungkapkan, Pasar Ngat ini sebagai bentuk perpaduan suasana alam desa yang asri dengan dipadu aneka jajanan kuliner tempo dulu, sehingga pengunjung disamping berwisata dengan santai juga bisa menikmati aneka jajanan khas dengan suasana pedesaan tempo dulu.
“Kami juga sangat berterima kasih atas semua pihak yang mendukung adanya wisata ini, saran untuk pengembangan wisata Pasar Ngat sangat kami harapkan. Pengunjung meningkat akan memberikan keuntungan dari para pedagang sehingga perekonomian masyarakat desa akan menjadi lebih baik”, pungkas Wariman selaku Kepala Desa Mojodeso.
(pur)