BOJONEGORO. Netpitu.com – Setelah sempat mengalami penundaan dan molor dari rencana, proyek gas Jambaran Tiung Biru (JTB) akhirnya mulai dikerjakan.
Kegiatan pembangunan JTB diawai dengan pekerjaan infrastruktur sipil yang peletakan batu pertama dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Ignasius Jonan pada Senin (25/9), di Bojonegoro.
Ignasius Jonan menjelaskan bahwa lapangan gas dengan kemampuan produksi per hari mencapai 315 sampai 330 MMSCFD ini sangat straegis. Dimana pemerintah berhasil melakukan efisiensi pengembangan lapangan dari sebelumnya 2,1 miliar US Dolar menjadi 1,5 Miliar US Dolar yang berdampak pada harga gas yang lebih terjangkau oleh pembeli, yakni PLN sebesar 7,6 US Dolar per MMBTU di pembangkit listrik PLN yang berlokasi di Gresik dan Tambak Lorok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Proyek Ini akan berlangsung selama 4 tahun dan berakhir pada 2021 dan diharapkan akan memberikan efek ganda terhadap perekonomian daerah khususnya dan nasional pada umumnya. Salah satunya penyerapan tenaga kerja yang mencapai angka 6000 orang.
Jonan menuturkan bahwa alih kelola lapangan dari Exxon Cepu kepada Pertamina EP Cepu sehingga Pertamina menguasai 90 persen Participating Interest (PI) dan 10 Persen PI dikelola oleh Pemerintah Daerah yang tentunya untuk formulasi akan dibicarakan secara teknis antara pemerintah provinsi dan pemerintah daerah.
“Yang penting ada saling komunikasi jangan sampai membuatmu “eker-ekeren” antar pemerintah Provinsi dan pemerintah Kabupaten.
Sementara itu Direktur Utama PT Pertamina Elia Massa Manik mengatakan PT Pertamina melalui anak perusahaan PT Pertamina EP Cepu akan menggelontorkan investasi senilai 1,547 Miliar US Dolar untuk proyek Unitisasi Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru.
Dikatakan Lapangan JTB yang memiliki kompleksitas tinggi dengan kandungan CO2 34 persen, fasilitas pemrosesan gas 330 juta kaki kubik per hari dan produksi gas jual 172 MMSCFD.
Pertamina optimis lapangan JTB akan berproduksi pada 2021 dan sekaligus mempercepat utilisasi pipa transmisi gas Gresik Semarang sepanjang 267 Kilometer dengan nilai investasi sekitar 515,7 Juta US Dolar.
Dalam mengelola lapangan Pertamina juga peduli dan bertanggung jawab kepada masyarakat melalui Corporate Sosial responsibility dalam berbagai program peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat khususnya diwilayah terdekat dengan pengembangan JTB.
Tampak hadir dalam kesempatan ini Bupati Bojonegoro Suyoto, Wakil Bupati Blora, Asisten II Pemprov Jatim, Kapolres Bojonegoro dan Komandan Kodim. Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa, Komisaris Utama PT Pertamina Persero Tantri Abeng, Direktur Utama PT Pertamina Elia Massa Manik dan pimpinan MCL.
( Dan)