TUBAN. Netpitu.com – Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP mengatakan pentingnya pendidikan karakter bagi anak-anak di sekolah perlu di kuatkan.
Di Indonesia menganut 3 sistem pendidikan yang tertua adalah dengan sistem pondok pesantren, madarasah maupun sistem sekolah.
“Secara organisasi pemerintahan, pesantren dan madarasah di bawah Kementerian Agama sedangan sekolah dibawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Seiring dengan perkembangan jaman, ada upaya untuk mengabungkan antara sekolah, madrasah dan pondok pesantren,” kata Mendikbud, saat peresmian Gedung SMP dan SMA BAS, Yayasan Bahrul Huda, Tuban, (24/3) lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Karena dari masing-masing sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi tidak boleh dipisahkan, harus saling melengkapi, tambahnya.
Di samping itu, sekolah-sekolah juga telah mengadopsi sistem pondok pesantren yang diberi nama boarding school atau full day school, yaitu upaya mengkawinkan sistem pesantren dan sistem sekolah. Itu merupakan perkembangan yang sangat bagus untuk dunia pendidikan kedepannya.
Faktor utama dalam pendidikan karakter adalah Guru. “Guru menjadi syarat utama,” bebernya. Keberadaan guru berperan penting di tengah-tengah siswa-siswinya setiap saat. Di pondok pesantren, kyai dan pengajar lain selalu berada di tengah-tengah santri.
“Ustadnya di tengah-tengah santrinya dan itulah yang dinamakan pendidikan karakter,” ungkapnya.
Sementara itu, hal tersebut tidak terjadi di sekolah. “Maka dari itu wajar apabila sekolah-sekolah kita krisis pendidikan akhlaq, pendidikan karakter karena gurunya tidak menjadi teladan. Gurunya selalu keluar dari sekolah karena memburu jam mengajar,” tegasnya.
Guru selama ini hanya dituntut untuk transfer ilmu pengetahuan, mengajar dan itulah yang dinilai dan dihargai sebagai pekerjaannya. Padahal tugas mengajar itu sebagian kecil dari tugas guru.
“Lebih dari itu, tugas guru adalah mendidik, mendidik baru mengajar. Itulah kelemahan kita. Kedepannya, saya menargetkan akan membenahi guru sebelum menuju ke pendidikan karakter,” seru Mendikbud.
Diakui menteri ketimpangan terhadap kualitas pendidikan yang dialami negara Indonesia yaitu belum meratanya anak-anak Indonesia dalam memperoleh pendidikan yang bermutu. Hal tersebut tidak mungkin hanya pemerintah saja untuk menyelesaikan masalah pendidikan sendiri.
Perlu ada keterlibatan dari pihak swasta, terutama yang terpanggil secara tulus untuk ikut memajukan pendidikan di indonesia.
“Contohnya seperti yang telah dilakukan oleh Bupati Tuban, KH. Fathul Huda saat ini yang sudah mendirikan dan penduli untuk membangun yayasan pendidikan dengan kualitas yang bermutu,“ tegasnya.
Kemendiknas terus mendorong pihak swasta untuk berpartisipasi di sektor pendidikan. Karena tugas pemerintah adalah memastikan semua anak Indonesia harus mendapatkan layanan pendidikan yang sama dan rata sehingga perlu adanya perbaikan secara bertahap.
Peresmian Gedung SMP dan SMA BAS ini selain dihadiri Mendiknas juga dihadiri Bupati Tuban, Wakil Bupati Tuban, Sekda Kabupaten Tuban, serta Ketua DPRD Tuban.
(gio)