BOJONEGORO. Netpitu.com – Sepuluh Kepala Desa se- Kecamatan Kasiman, dan camat Kasiman, berpesta membaca puisi di arena sastra Plataran Roadshow, Lesbumi – KSMB, Lapangan Kecamatan Kasiman, Sabtu, (26/8).
Pembacaan puisi diatas panggung seluas 30 meter persegi mendapat apresiasi banyak penonton.
Acara yang digagas Rachmat Ghozali, Kepala Desa Kasiman, tersebut memberikan warna baru ajang pementasan seni hiburan yang tidak sekedar hura-hura, namun juga sarat dengan pesan moral yang terkandung dalam puisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Camat Kasiman, Agus Purwanto, menjadi orang pertama yang membaca puisi. Ia tampil mempesona dengan puisi karya Norman Adi Satria, berjudul Menjaga Indonesia.
Seolah tak mau kalah dengan Camat Kasiman, Kepala Desa Kasiman, Rachmat Ghozali pun tampil dengan gagahnya membacakan puisi karya KH. Musthafa Bisri, Aku merindukanmu Oh Muhammadku.
Begitu juga kepala Desa lainnya tak mau kalah semangat dalam membacakan puisi meski diakuinya baru pertama kali mereka membaca puisi.
Sastra Plataran nampaknya telah menjadi magnit bagi sejumlah pejabat di Kecamatan Kasiman. Bahkan kepala Kantor Urusan Agama Kasiman pun meski sebelum tidak terdaftar sebagai pembaca puisi, buru-buru meminta panitia untuk diberi jatah waktu membacakan puisi.
Turut mengisi acara Sastra Plataraan ini, kelompok Hadrah dan tari sufi dari Desa Tembeling, dan santri pondok pesantren Al Rosyid, yang mempertunjukkan kepawaian akrobatik patkurnya dalam judul “Air Fighter”, Steep dan tari kipas.
Sementara itu, dari sastra Plataran sendiri yang tampil membaca puisi, Arieyoko, Bakto, Agus Sigro, dan Edy Kuntjoro.
Menurut Edy Kuntjoro, Sastra Plaaran Roadshow merupakan pengembangan dari kegiatan Sastra Plataran yang sudah punya jadwal rutin pentas panggung di halaman kantor PCNU jalan A. Yani, setiap Sabtu malam, minggu pertama setiap bulan.
“Hanya saja dalam Sastra Plataran roadshow kita melangkah ke panggung Kecamatan-kecamatan,dan di Kasiman merupakan pagelaran ke 9 Sastra Plataran”ujar programer Sastra Plataran itu. Di Kecamatan sastra Plataran lebih mengutamakan memberrikan tempat (panggung) kepada penampil seni budaya lokal. Dengan demikian akan diketahui sampai sejauh mana perkembangan seni budaya di suatu wilayah tersebut, tambahnya.
(Red)