Antisipasi Dini Penyakit Menular 436 WBP Jalani Screening dan Pengobatan

HOME343 views

TUBAN. Netpitu.com – Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban dan Puskesmas Kebonsari Tuban kota, Lapas kelas II b Tuban menggelar skrining Tuberkulosis (TB) dan Human Immunodeficiency Virus (HIV) kepada seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan tahanan di aula Lapas setempat, Rabu (26/09/2018).

Sugeng Indrawan, Kepala Lapas kelas II B Tuban saat diwawancarai netpitu.com menyampaikan, pihaknya jauh hari telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk kegiatan ini.

Sejurus kemudian, dari pihak Dinkes Tuban mendelegasikan Puskesmas Kebonsari Tuban kota untuk melakukan skrining TB/HIV.

Pihaknya mengaku, karena banyaknya WBP dan tahanan, maka ia ingin memaksimalkan jam kerja yang ada.

“Total ada 436 WBP dan narapidana yang mengikuti screning ini, hasilnya saat ini belum bisa disampaikan sekarang karena masih berlangsung,” ucap Sugeng.

Adapun tujuan kegiatan tersebut, Sugeng mengaku ingin mendeteksi dini para WBP dan tahanan apabila nantinya secara diagnosis terjangkit TB/HIV, maka pihak medis akan melakukan langkah-langkah lanjutan sebagai upaya perawatan atau pengobatan.

Sementara itu, Dadang Dwi Utomo perwakilan Puskesmas Kebonsari menjelaskan, apabila nanti ditemukan ada yang terindikasi terinveksi HIV, maka pihak kesehatan tidak serta merta akan membeberkan datanya. Karena, hal ini menyangkut privasi masing-masing penderita, jadi tidak sembarang orang boleh tahu.

“Sampai saat ini kita baru dapat memeriksa sekitar 200 an orang dan belum ditemukan tanda-tanda TB/HIV, semua masih negatif. Dan kalau memang waktunya tidak memungkinkan, besok kita akan kembali lagi,” ucap Dadang yang juga ketua mutu Puskesmas Kebonsari ini.

Ditambahkannya, dari setiap orang yang mengikuti screning ini, setiap orang dapat mengetahui hasilnya dalam waktu 10 menit.

Meski demikian, pihaknya mengaku bahwa hasilnya tidak sembarang orang tahu.

“Nanti yang tahu hanya pihak medis, Kalapas, dan yang bersangkutan, karena ini sangat sensitif. Jadi mohon maaf tidak bisa kita ekspos,” pungkasnya.

(met)