TUBAN. Netpitu.com – Bermodus pelihara Sapi dan Kambing di sebuah kandang,Kis, warga Dusun Dlupang, Desa Tegalang, Kecamatan Semanding, Tuban, ini mampu memproduksi arak sebanyak 500 liter per hari.
Kis, yang menurut keterangan polisi telah menjalankan produksi araknya selama sebulan ini sedikitnya menghasilkan arak siap tenggak sebanyak 15.000 liter.
Kapolsek Semanding, AKP Desis Susilo membeberkan proses penggrebekan tempat produksi arak tergolong besar di tahun 2018 ini. Pabrik arak ini milik Kis (27) warga Dusun Sawahan, Desa Tegalang, Kecamatan Semanding. Kis adalah kakak dari Yanto yang ditangkap beberapa bulan lalu dengan kasus yang sama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, Kapolsek Semanding menjelaskan, penggrebekan tempat produksi arak ini berawal dari kecurigaan warga setempat terhadap mobil pelaku jenis Xenia, yang keluar masuk lokasi kandang dengan muatan berat.
“Awalnya warga curiga dengan mobil milik pelaku, yang keluar masuk dengan muatan berat yang digunakan untuk oprasional dari tempat proses baceman ke tempat pengemasan,” ungkap Kapolsek Semanding ini.
Mendapat laporan warga petugas gabungan dari Polisi, TNI, dan Satpol PP, melakukan penggrebekan tempat produksi arak yang sudah jalan sekitar satu bulan ini. Dari keterangan pelaku setiap hari bisa menjual hasil produksi araknya ke luar kota, yakni Surabaya, Mojokerto dan Bojonegoro.
“Setiap hari di tempat ini bisa produksi sebanyak 500 liter arak siap edar yang dijual di berbagai kota dengan harga antara Rp 70 ribu per liter,” lanjut Kapolsek.
Selain menangkap pelaku, dari penggerebekan tersebut petugas juga berhasil mengamankan Barangbukti berupa 500 liter, 1 buah dandang, 12 tandon baceman setiap tandonnya berisi 500 liter total 7.060 liter, 6 biji kompor, 6 biji dandang, 200 botol kosong, 45 buah tabung elpiji dan 1 unit Mobil Xenia.
Puluhan tanki yang digunakan membacem arak adalah tempat tandon atau tangki air warna kuning. Awalnya warga mengira dia kontraktor property yang borong tangki-tangki tandon air. Namun siasat seperti itu tetap terendus.
(gio)