BOJONEGORO. Netpitu.com – Sekitar 160 orang warga Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Bojonegoro, kembali melakukan aksi unjuk rasa damai ke kantor Bupati Bojonegoro, Kamis, (29/8/2019).
Masa yang datang dengan betjalan kaki dari lokasi pasar Desa Ngampel itu berbaris sambil membentangkan span bertuliskan ” Petisi Rakyat Desa Ngampel Pada Bupati Bojonegoro, Hj. Anna Muawanah ” terbitkan ijin pasar Desa Ngampel.
Sebelum datang ke ke kantor Bupati Bojonegoro, massa terlebih dahulu mendatangi kantor Mal Pelayanan Publik, di jalan Veteran, Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepada petugas perizinan, perwakilan pengunjuk rasa menanyakan perihal progres perizinan pasar Desa Ngampel yang sudah dimasukkan setahun lalu ( 01/8/2018 ).
Menurut Gunadi, Plt. Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu, belum keluarnya Izin Mendirikan Bangunan ( IMB ) dan izin lengkungan pada pelaksanaan pembangunan lantaran izin pemanfaatan tanah Desa untuk bangun guna serah pasar Desa Ngampel dari Bupati belum ada. Sehingga proses penerbitan IMB belum bisa diterbitkan.
Setelah mendapat penjelesan dari Plt. Sekretaris DPMPTSP, 160 warga Desa Ngampel tersebut melanjutkan aksi unjuk rasanya di depan kantor Bupati Bojonegoro, dengan berjalan kaki sepanjang 3 Kilo meter.
Empat pengunjuk rasa berorasi menuntu kepada Bupati Bojonegoro untuk segera menandatangani izin pemanfaatan ranah Desa untuk bangun guna serah pasar Desa Ngampel.
Perwakilan Pemkab, Asisten l Bupati Bojonegoro, Djoko Lukito, yang menemui massa unjuk menyatakan bahwa Pemkab telah melakukan kajian izin yang diajukan Pemdes Desa Ngampel. Untuk kemudian diajukan ke Bupati untuk dimintakan persetujuan pemanfaatan tanah Desa untuk bangun guna serah pasar.
“Sabar pak kita tunggu hasilnya dari Bupati, semoga bupati berkenan menandatangani,” ujar Djoko Lukito, kepada perwakilan pengunjuk rasa, Kades Desa Ngampel, Pudjianto, di depan Pendopo Pemkab Bojonegoro.
Menanggapi pernyataan Asisten l Bupati, Kepala Desa Ngampel, Pudjianto, mengatakan akan menunggu turunnya izin selama satu minggu ke depan.
“Jika dalam satu minggu izin tidak turun ( terbit ) maka kami akan berunjuk rasa kembali dengan menutup akses jalan lokasi sumur minyak Pertamina.
“Kami dan warga sudah capek, dan jangan salahkan kami, jika izin tidak tetap tidak diturunkan maka warga akan unjuk rasa menutup sumur minyak,” tegas Pudjianto, yang disambut terakan warga Ngampel.
“Siap….!” teriak warga Desa Ngampel.
(yon/pur/met)