BOJONEGORO. Netpitu.com – Aksi mogok mengajar atau tidak masuk kerja yang akan dilakukan para GTT/PTT di Bojonegoro selama 6 hari yaitu tanggal 1 Oktober sampai dengan 6 Oktober 2018 tidak akan diikuti para GTT dan PTT tingkat SMA dan SMK yang ada di Bojonegoro serta di bawah Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Cabdindik) wilayah Bojonegoro.
“Aksi mogok mengajar atau masuk kerja selama enam hari dipastikan tidak akan diikuti para GTT dan PTT tingkat SMA dan SMK yang ada di Bojonegoro,” tegas Sumiarso Kepala Cabang Dinas Pendidikan Propinsi Jatim Wilayah Bojonegoro.
Aksi demo yang dilakukan para GTT dan PTT hari Kamis kemarin tanggal 27/9/2018, guru honorer tingkat SMA dan SMK yang ada di Bojonegoro tidak ada satupun ikut dan para GTT dan PTT semuanya berada di sekolahan masing masing serta kegiatan belajar mengajar berjalan seperti biasanya.
Sumiarso mengatakan, GTT dan PTT yang mengabdi pada sekolah tingkat SMA dan SMK bisa dibilang kesejahteraannya cukup baik dan sudah paham akan polemik yang terjadi sehingga aksi demo yang dilakukan Kamis kemarin tidak ada yang mengikutinya.
Seperti diketahui bersama, para GTT dan PTT akan mogok ngajar mulai tanggal 1 hingga 6 Oktober 2018, salah satunya dilatarbelakangi atas keluarnya Peraturan Menpan RB Nomor 36 Tahun 2018, tentang kriteria tunjangan PNS dan pelaksanaan CPNS tahun 2018.
Hal tersebut dinilai para GTT dan PTT adalah bentuk deskriminasi terhadap guru Honorer Kategori 2 (HK2) yang selama ini sudah turut membantu kegiatan belajar mengajar di sekolah.
(pur)