SIDOARJO. Netpitu.com – Ratusan ribu santri Nahdlayul Ulama (NU) yang datang dari segala penjuru wilayah di Jawa timur ini, meluber membanjiri Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Munggu, (28/10). Mereka menghadiri Istighosah Kubro yang digelar PWNU Jatim, dalam mempetingati hari Santri nasional.
Istighosah Kubro dihadiri Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar; Rais Syuriah PWNU Jatim, KH Ali Manshur; KH Agu Ali Masyhuri, pengasuh Ponpes Bumi Sholawat Tulangan, Sidoarjo, KH Nurul Huda Djazul, pengasuh Ponpes Al Falah Ploso, dan KH Zainuddin Djazuli dan beberapa kiai sepuh lain di Jatim.
Selain iterdapat beberapa kepala daerah yang turut hadir dalam Istighosah Kubro, hadir pula Cawapres yang merupakan kader NU, yakni KH. Ma’ruf Amin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
KH. Ma’ruf Amin, tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi, yang telah menetapkan tanggal 22 Oktobet sebagsi hari Santri Nasional. Ini menunjukkan kecintaan dan penghargaan Presiden Jokowi kepada santri.
Hari Santri ini, kata Maruf Amin, harus menjadi inspirasi bagi santri untuk menyiapkan diri sebagai penjaga negara, sebagai penjaga agama.
Santri sekarang namanya santri mileneal atau santri jaman now. Oleh karenya santri jaman now harus lebih siap, lebih prepare untuk menghadapi tantangan yang dihadapi.
Oleh karena itu santri harus bisa membaca huruf-huruf Qur’an, harus bisa membaca huruf-huruf Allah yang termatub dalam tatanan kehidupan masyarakat dan bangsa. Baik politik, ekonomi maupun sosial budaya.
Sebagai santri yang telah dilengkapi dengan ilmu, harus bisa membaca situasi dan kondisi. Bahkam harus bisa mencari solusi-solusi, untuk menyelesaikan problem-problem yang terjadi masa ini.
“Oleh karena itu santri sekarang harus lebih siap, karena santri sekarang adalah santri melenial dan santri jaman now,” ujar KH. Ma’ruf Amin, yang menjadi Cawapres mendampingi Jokowi, di Pilpres 2019.
Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar, mengatakan istighotsah kubro ini sekaligus bagian dari mengingat perjuangan kaum ulama, kiai dan santri yang punya jasa besar bagi Kemerdekaan Indonesia.
(ams)
