BOJONEGORO. Netpitu.com – Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, didampingi wakil bupati Nurul Azizah, Kamis, ( 17/04/2025 ), menggelar dialog publik dengan masyarat Bojonegoro, di pendopo Pemkab Bojonegoro. Dialog interaktif dua arah ini dimaksudkan untuk mendapatkan masukan usulan program apa saja yang dibutuhkan masyarakat dalam realisasi pembangunan Bojonegoro ke depan.
Dialog interaktif dengan titel Implementasi Program Prioritas 100 hari bupati dan wakil bupati Bojonegoro tersebut dihadiri ratusan masyarakat yang ingin menyuarakan aspirasinya kepada pemangku kebijakan pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
Yanto, salah satu warga Bojonegoro yang turut hadir mengikuti dialog publik tersebut menyatakan rasa syukurnya karena bupati telah membuka dialog terbuka secara langsung dengan masyarakat.
” Dengan dialok publik ini uneg-uneg masyarakat bisa tersalurkan pada masing-masing Organisasi Pemerintah Daerah ( OPD ),” ucap Yanto kepada bupati.
Meski, lanjut Yanto, rakyat telah memiliki wakilnya di lembaga DPRD, namun aspirasi masyarakat lebih seringnya tidak sampai kepada meteka ( anghota DPRD ).Ia betharap dialig publik bisa menjadi sarana komunikasi bagi rakyat dengan pemimpinnya. Sehingga apa yang diharapkan oleh masyarakat akan dapat direalisasi perwujudannya oleh pihak pemerintah.
Sebagai pegiat seni di Bojonegoro, Yanto, berharap Pemkab Bojonegoro dapat membangun gedung kesenian sebagaimana diimpikan kalangan pegiat seni di Bojonegoro. Ironis memang, semenjak gedung kesenian yang dulu berdiri di lingkungan Pemkab Bojonegoro sekarang ini dibongkar ( sekitar tahun 1980-an ) untuk dijadikan gedung perkantoran Pemkab. Sampai dengan sekarang tidak pernah digantikan gedung keseniannya.
Pemkab Bojonegoro pernah membangun gedung yang bertujusn untuk mengganti gedung kesenian yang dibongkar, yajni gedung serba guna. Namun sayangnya gedung tersebut tidak difungsikan secara khusus untuk kegiatan kesenian. Malah sebaliknya, gedung tersebut oleh Pemkab dijadikan lahan bisnis sewa gedung untuk berbagai keperluan perhelatan, seperti perayaan pernikahan.
Kepala dinas Kominfo Bojonegoto, HerryWidodo, kepada netpitu mengatakan, seperti yang dikatakan bupati, dengan adanya dialig publik ini, semangatnya bisa menampung aspirasi masyarakat secara langsung untuk perencanaan pembangunan berikutnya.
” Intinya, membangun itu bukan dari pimoinan saja. Tapi juga dar masyarakat, bukan hanya top down tetapi jyga butom up. Sehingga masyarakat juga ikut anderbeni ( memiliki ) pembangunan yang dilakukan Pemkab Bojonegoro.
Bahkan, lanjut, Herry, utk membuka komunikasi dengan rakyat bupati juga membuka komunikasi lewat Whatsaap, medayoh atau bertamu ke warga Bojonegoro, dan dialog secara offline seperti sekarang ini yang rencanaya akan digelar satiap satu bulan sekali, pada tanggal 17.
( yon/ro )