BOJONEGORO. Netpitu.com – Wujudkan rasa syukur kepada sang maha kuasa, petani dusun Kendal, Desa Sukodadi, Kecamatan Sukosewu, Kab. Bojonegoro, menggelar upacara tradisi ” Wiwit “, pada Senin ( 30/06/2025 ). Untuk memberikan semangat dan dorongan pada petani, bupati Bojonegoro, Setyo Wahono dan wakil bupati, Nurul Azizah pun turut hadir memeriahkan upacara tradisi ” Wiwit ” ini, yang merupakan awal mulainya masa panen padi di desa.
Tradisi syukuran wiwit massal ini merupakan kegiatan yang diadakan minimal dua kali dalam setahun oleh para petani di Dusun Kendal, Desa Sidodadi, yang dikenal sebagai ikon pertanian di Kecamatan Sukosewu
Bupati dalam sambutannya menjelaskan makna “wiwitan” atau mengawali panen, sebagai bentuk syukur atas karunia Tuhan. Ia pun menyoroti kekayaan budaya Indonesia, khususnya adat bersyukur saat tanaman menghasilkan panen yang baik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatain kabupaten Bojonegoro memiliki target besar untuk menjadikan Bojonegoro sebagai produsen pertanian nomor dua di Jawa Timur pada tahun depan.
” Saat ini, Bojonegoro berada di posisi ketiga, di bawah Lamongan (nomor 1) dan Ngawi (nomor 2),” ungkap bupati Setyo Wahono.
Setyo Wahono juga menanggapi beberapa permasalahan yang kerap dihadapi petani, seperti masalah pupuk dan ketersediaan alat kombi. Ia menyarankan agar kelompok tani dapat mengajukan proposal ke Dinas Pertanian untuk mendapatkan bantuan kerjasama terkait masalah kombi.
” Pertanian menjadi skala prioritas bagi Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Targetnya adalah menjadikan Bojonegoro sebagai lumbung padi dengan hasil panen yang maksimal. Jika ada kendala, Pemerintah Kabupaten akan hadir dan siap menjadi solusi,” tegas Bupati,
Menanggapi masa panen padi Iki, Kepala Desa Sidodadi, Doni Prasetyo, mengungkapkan rasa syukurnya atas panen raya di wilayahnya yang mencakup 333 hektar, dengan 80 hektar di antaranya merupakan irigasi yang dikelola oleh kelompok tani Sumber Makmur.
Ia juga mengungkapkan kegembiraannya atas harga gabah yang mencapai Rp 6.900 per kilogram, untuk harga lepas kombi. “Harga setinggi ini baru kali ini terjadi,” ujarnya sembari melepas senyum kegembiraanya.
( Yon )








